MAKALAH
PENGERTIAN, HAKEKAT DAN KOMPONEN – KOMPONEN
DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Disusun
guna melengkapi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen
pengampu
Disusun
oleh:
Eka Lutfiyatun 2303411022
M Misbahul Munir 2303411055
Tias
Ernawati 2303411010
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah erat kaitannya dengan kegiatan
belajar dan mengajar. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa guna
mendapatkan ilmu. Sedangkan mengajar adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk
memberikan ilmu kepada siswa. Dalam setiap kegiatan pasti memiliki tujuan.
Begitu pula dengan kegiatan belajar mengajar.
Tugas dan tanggung jawab utama
seorang guru/pengajar adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif,
dinamis, efisien yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif
diantara dua subjek pembelajaran; guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah
serta pembimbing; sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat
aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran.
Dalam perkembangan pendidikan dan
meningkatnya kualitas pendidikan, siswa tidak cukup hanya berbekal penguasaan
teori, tetapi juga harus memahami maksud dan tujuan dari teori yang sudah
disampaikan. Selain penguasaan teori, melibatkan langsung siswa dalam
pembelajaran sangat efektif unutuk membuat siswa lebih mudah mengingat teori
yang sudah disampaikan. Selama ini yang terjadi dalam dunia pendidikan, siswa
belajar hanya dengan membaca, mendengar, dan memutuskan materi tanpa tahu apa yang dimaksud karena
sulit untuk memahaminya dan menjadi membosankan. Tapi jika pelajaran melibatkan langsung siswa
dalam memecahnkan masalah maka pembelajaran akan menyenangkan, lebih mudah
untuk diterima dan diingat.
Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi hanya berhasil mengingat dalam jangka pendek tetapi gagal
dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam jangka panjang. Tugas guru
tidak hanya membuat anak berhasil menguasai materi tetapi juga memahami.
Sehingga nguru harus mempunyai strategi pembelajaran agar siswa dapat lebih
mudah memahami setiap pelajaran yang kita sampaikan dan cara mengajar guru
tidak monoton.
Sumber belajar tidak hanya dari guru dan buku, tetapi juga
dari media cetak, elektronik dan dari lingkungan sekitar.
Strategi
pembelajaran membantu guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai.
Strategi pembelajaran fokus pada apa yang dilakukan guru dan siswa serta apa
yang mereka lakukan, tidak hanya pemberian dan penguasaan teori, tetapi juga
memperhatikan kecakapan hidup bagi siswa. Strategi pembelajaran dapat
memberikan kegiatan yang beragam, melibatkan secara langsung siswa lebih aktif
dan responsif. Strategi merupakan sebuah upaya yang dilakukan agar
tercapainya sebuah tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar strategi itu disebut
dengan strategi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana
pengertian strategi belajar mengajar?
2. Apakah
hakikat strategi belajar mengajar?
3. Apa saja
komponen-komponen dalam strategi belajar mengajar?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui
dan memahami pengertian strategi belajar mengajar.
2. Mengetahui hakikat
strategi belajar mengajar.
3. Mengetahui komponen-komponen
dalam strategi belajar mengajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Menurut Nana Sudjana dalam bukunya
Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, menjelaskan bahwa strategi mengajar merupakan
tindakan guru dalam menggunaakan beberapa variabel pengajaran seperti : tujuan, bahan, metode dan alat
serta evaluasi agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Strategi adalah tindakan nyata dari guru atau praktek guru melaksanakan
pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan
kata lain strategi adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran di kelas.
Sedangkan pembelajaran adalah proses belajar mengajar di kelas yang
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dilingkungan sekolah. Karena belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh sesuatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu/ siswa dalam interaksi
dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotorik.
Strategi Belajar Mengajar menurut Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002) memiliki pengertian suatu garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dengan kata lain strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru – anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Dengan strategi
tersebut menurut Mansyur (1998), guru mempunyai alternatif pilihan
yang mungkin dapat ditempuh agar kegiatan belajar mengajar itu berlangsung
secara teratur, sistematis, terarah, lancar dan efektif.
Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut
para ahli adalah sebagai berikut:
1.
Hamzah
B. Uno (2008:45)
2.
Dick
dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set
materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik
yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
3.
Suparman
(1997:157)
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan,
cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
4.
Hilda
Taba
Strategi
pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua
variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
5.
Gerlach
dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
6.
Kemp
(1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Menutur Newman dan Logan dalam Mansyur
(1998), Strategi dasar belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam
konteks pendidikan dapat dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan
guru dalam kegiatan mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga
dijadikan oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar,
yang selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi penyempurnaan system
instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari apa yang telah dijabarkan diatas, tergambar ada
empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang
diharapkan.
B.
Hakikat Strategi Belajar Mengajar
Belajar
adalah sebuah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Yang
mana tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, ketrampilan maupun sikap serta meliputi segala aspek pribadi.
Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah
kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, semuanya termasuk
cakupan tanggung jawab guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar-mengajar.
Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan belajar dikategorikan proses
belajar-mengajar misalnya:
perubahan fisik, dll.
Kegiatan
mengajar seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah anak didik berbeda dengan
belajar yang tidak selamanya membutuhkan kehadiran guru. Mengajar merupakan
kegiatan muthlak yang memerlukan keterlibatan individu anak didik. Sama halnya
dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya merupakan suatu proses, yaitu :
proses mengatur, menngelola kelas, mengorganisasi lingkungan yang ada
disekitar anak didik, sehingga dapat mendukung siswa dalam melakukan proses
belajar mengajar. Pada tahap selanjutnya mengajar adalah proses memberikan
bimbingan atau arahan kepada anak didik dalam proses belajar-mengajar.
Peranan guru
sebagai pembimbing bertolak karena banyaknya anak yang bermasalah. Dalam
belajar ada anak yang cepat mencerna materi yang diberikan, sedang dan ada pula
yang lamban, dengan ini seorang guru dituntut untuk mengatur strategi yang
sesuai dengan keadaan anak didik. Jadi jika hakikat belajar adalah perubahan
maka hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh
guru.
Untuk lebih
jelasnya, berikut adalah penjabaran dari hakikat strategi pembelajaran atau
strategi belajar mengajar.
1. Hakikat Strategi
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai
tujuan jangka panjang. Hakikat strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan
tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck
dan Jauch, p.9, 1989).
Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai
tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,
method, or series of activities designed to achieves a particular educational
goal (J. R. David, 1976).
Pada mulanya
istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai
cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang
bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
2. Hakikat Pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara
aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu,
proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai
pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang
dipelajari. Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti
menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber b elajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat serta pembentukan kepercayaanan dan
sikap pada peserta didik.
3. Hakikat Strategi Pembelajaran
Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp
(1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
C.
Komponen-Komponen Dalam Strategi Belajar Mengajar
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh pengajar pada
dasarnya diarahkan agar terjadi proses belajar mandiri dalam diri siswa. Namun
perlu diingat bahwa pendekatan yang baik belum tentu menghasilkan pembelajaran
yang baik pula. Karena itu faktor pengajar sebagai manager dari suatu kegiatan
pembelajaran di kelas sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran
tersebut. Sehingga guru dalam merencanakan pembelajaran dituntut untuk dapat
menguasai komponen-komponen strategi pembelajaran yang diantaranya adalah
a.
Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam
sistem pembelajaran. Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh
siswa, semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika diibaratkan,
tujuan sama dengan komponen jantung pada sistem tubuh manusia. Oleh karenanya,
tujuan merupakan komponen yang pertama dan utama. Tujuan dalam pendidikan dan
pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan perkataan
lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak
didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan
berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Menurut Ny.Dr.Roestiyah,N.K (1989:44) mengatakan bahwa
suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku
(performance) murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan
pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil
yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari
pengajaran itu sendiri.
b.
Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem
pembelajaran. Dalam konteks tertentu, bahan pelajaran merupakan inti dalam
proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan
sebagai proses penyampaian materi. Ada
dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Penguasaan bahan pelajaran pokok
adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru
sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran
pelengkap adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar
dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian
bahan pelajaran pelengkap ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok
yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua
anak didik.
Menurut (Kemp, 1977), bahan pelajaran umumnya merupakan
gabungan antara jenis materi yang berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi
yang terperinci), keterampilan (langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan
syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran, atau
tanggapan). Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran
sudah pasti memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
dalam menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami
jenis bahan pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi
pembelajaran yang sesuai.
c.
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua
komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak
didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.
Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya
berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran yang
dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
dalam pendidikan modern. Kegiatan belajar mengajar pendekatan CBSA menghendaki
aktivitas anak didik seoptimal mungkin. Keaktifan anak didik menyangkut
kegiatan fisik dan mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual,
tetapi juga dalam kelompok sosial. Aktivitas anak didik dalam kelompok sosial
akan membuahkan interaksi dalam kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila
interaksi itu terjadi antara guru dengan semua anak didik, antara anak dengan
guru, dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya
memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis,
intelektual dan psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksudkan agar guru
mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual.
Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan
anak didik, sehingga memudahkan melakukan pendekatan dalam mengajar.
d.
Metode
Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan.
Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini.
Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan
melalui metode yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki
makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu
memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus
terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan
metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi
menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi
tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak
tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis
anak didik. Oleh karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan
metode yang tepat. Menurut
Prof.Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed, mengemukakan lima
macam factor yang mempengaruhi metode mengajar adalah sebagai berikut ;
a)
Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya
b)
Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya
c)
Situasi yang berbagai-bagai keadaannya
d)
Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya
e)
Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
e.
Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai
perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat
sebagai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan
alat bantu pengajaran. Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan,
perintah, larangan, dll. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa globe,
papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan
sebagainya. Alat bantu pengajaran dapat juga dikatakan sebagai media. Hal-hal
yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah :
a)
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.
b)
Dukungan terhadap isi pelajaran.
c)
Kemudahan memperoleh media.
d)
Keterampilan guru dalam menggunakannya.
e)
Ketersediaan waktu menggunakannya.
f)
Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Alat bantu pengajaran terutama media yang menggunakan
audiovisual mempunyai sifat sebagai berikut :
a)
Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
b)
Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
c)
Kemampuan untuk meningkatkan transper (pengalihan) belajar
d)
Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang dicapai
e)
Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)
f.
Sumber pelajaran
Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses
dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah
nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan
sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses
belajar mengajar.
Jadi menurut (Drs. Udin Sari Winataputra, M.A dan Drs
Rustana Adiwinata, 1991 : 165) yang dimaksud dengan sumber bahan belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran
terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu
merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung
hal-hal baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk
mendapatkan hal-hal baru (perubahan).
Dalam mengemukakan sumber –sumber belajar ini para ahli
sepakat bahwa segal sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai
dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Macam-macam
Sumber-sumber belajar sebagai berikut :
a)
Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat)
b)
Buku / perpustakaan/ bahan materi
c)
Media Massa (majalah, surat kabar, radio, tv, dll)
d)
Alam Lingkungan
e)
Alat Pengajaran atau perlengkapan ( buku pelajaran, peta, gambar,
kaset, tape, papan tulis, kapur , spidol, dll)
f)
Museum (Tempat penyimpanan benda-benda kuno)
g)
Aktivitas yang meliputi : pengajaran berprogram, simulasi,
karyawisata, sistem pengajaran modul.
g.
Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem
proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan
siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi
guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita
dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem
pembelajaran.
Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan
data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas
siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong
dan mengembangkan kemampuan belajar. Dari pengertian itu, tujuan evaluasi dapat
dilihat dari 2 segi, yaitu:
a)
Tujuan Umum
· Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan
murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan
· Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman
yang didapat
· Menilai metode mengajar yang dipergunakan
b)
Tujuan Khusus
· Merangsang kegiatan siswa
· Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
· Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan
· Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa
yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan
· Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan
metode mengajar
Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa,
maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi
murid.
2.
Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil
belajar dari setiap murid
3.
Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang
tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid
4.
Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami
kesulitan-kesulitan belajar, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar
dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan
pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu :
a)
Tes
Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek
kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes harus memiliki dua
kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas. Tes hasil belajar
dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual
b)
Non Tes
Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motivasi. Jenis-jenis non
tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap
BAB
II
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam strategi belajar mengajar ini sangat penting dalam
mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar berupa adanya perubahan tingkah
laku yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap bahkan meliputi
segenap aspek organisme.
Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah
tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama
lain saling berinteraksi dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah
tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber
pelajaran dan evaluasi.
B. Saran
Diharapakan
setelah membaca makalah ini pembaca lebih mengetahui tentang Strategi, Hakekat dan komponen Belajar Mengajar. Agar di kemudian hari, pembaca bisa mengamalkan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan efektif dan efisien.
Agar tujuan dalam suatu
pembelajaran tercapai dengan baik maka strategi pembelajaran harus diperhatikan
dengan seksama. Strategi pembelajaran harus disiapkan dengan matang sebelum
memulai suatu pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko
Tri Prasetya. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Setia.
Dharman, Surya. 2006. Strategi
Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioal
Djamarah, Syaiful Bahri
dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta. 2002.
Fathurrohman,
Pupuh & M.Sobry Sutikno. 2009.
Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT
Refika Aditama.
Rohani,Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya,Wina. 2009. Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
No comments:
Post a Comment