Wednesday, March 20, 2013

PENGERTIAN, HAKEKAT DAN KOMPONEN – KOMPONEN

 

 

MAKALAH

PENGERTIAN, HAKEKAT DAN KOMPONEN – KOMPONEN

DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen pengampu

Zukhaira, S.S., M.pd.

 

Disusun oleh:

Eka Lutfiyatun                   2303411022

M Misbahul Munir              2303411055

                           Tias Ernawati                      2303411010                           

 

 

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang

Sekolah erat kaitannya dengan kegiatan belajar dan mengajar. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa guna mendapatkan ilmu. Sedangkan mengajar adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk memberikan ilmu kepada siswa. Dalam setiap kegiatan pasti memiliki tujuan. Begitu pula dengan kegiatan belajar mengajar.

Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru/pengajar adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pembelajaran; guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing; sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran.

Dalam perkembangan pendidikan dan meningkatnya kualitas pendidikan, siswa tidak cukup hanya berbekal penguasaan teori, tetapi juga harus memahami maksud dan tujuan dari teori yang sudah disampaikan. Selain penguasaan teori, melibatkan langsung siswa dalam pembelajaran sangat efektif unutuk membuat siswa lebih mudah mengingat teori yang sudah disampaikan. Selama ini yang terjadi dalam dunia pendidikan, siswa belajar hanya dengan membaca, mendengar, dan memutuskan materi       tanpa tahu apa yang dimaksud karena sulit untuk memahaminya dan menjadi membosankan. Tapi  jika pelajaran melibatkan langsung siswa dalam memecahnkan masalah maka pembelajaran akan menyenangkan, lebih mudah untuk diterima dan diingat.

Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi hanya berhasil mengingat dalam jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam jangka panjang. Tugas guru tidak hanya membuat anak berhasil menguasai materi tetapi juga memahami. Sehingga nguru harus mempunyai strategi pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah memahami setiap pelajaran yang kita sampaikan dan cara mengajar guru tidak monoton.

Sumber belajar tidak hanya dari guru dan buku, tetapi juga dari media cetak, elektronik dan dari lingkungan sekitar.

            Strategi pembelajaran membantu guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran fokus pada apa yang dilakukan guru dan siswa serta apa yang mereka lakukan, tidak hanya pemberian dan penguasaan teori, tetapi juga memperhatikan kecakapan hidup bagi siswa. Strategi pembelajaran dapat memberikan kegiatan yang beragam, melibatkan secara langsung siswa lebih aktif dan responsif. Strategi merupakan sebuah upaya yang dilakukan agar tercapainya sebuah tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar strategi itu disebut dengan strategi pembelajaran.

 

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1.    Bagaimana pengertian strategi belajar mengajar?

2.    Apakah hakikat strategi belajar mengajar?

3.    Apa saja komponen-komponen dalam strategi belajar mengajar?

 

C.     Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.      Mengetahui dan memahami pengertian strategi belajar mengajar.

2.      Mengetahui hakikat strategi belajar mengajar.

3.      Mengetahui komponen-komponen dalam strategi belajar mengajar.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.     Pengertian Strategi Belajar Mengajar

Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, menjelaskan bahwa strategi mengajar merupakan tindakan guru dalam menggunaakan beberapa variabel pengajaran seperti : tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi adalah tindakan nyata dari guru atau praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain strategi adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.

Sedangkan pembelajaran adalah proses belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dilingkungan sekolah. Karena belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu/ siswa dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotorik.

Strategi Belajar Mengajar menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002) memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru – anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Dengan strategi tersebut menurut Mansyur (1998), guru mempunyai alternatif pilihan yang mungkin dapat ditempuh agar kegiatan belajar mengajar itu berlangsung secara teratur, sistematis, terarah, lancar dan efektif.

Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

 

1.    Hamzah B. Uno (2008:45)

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.

2.    Dick dan Carey (2005:7)

Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.

3.    Suparman (1997:157)

Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

4.    Hilda Taba

Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

 

5.    Gerlach dan Ely (1990)

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

 

6.    Kemp (1995)

Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

 

Menutur Newman dan Logan dalam Mansyur (1998), Strategi dasar belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam konteks pendidikan dapat dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :

a.    Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

b.    Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

c.    Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan mengajarnya.

d.   Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dijadikan oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Dari apa yang telah dijabarkan diatas, tergambar ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

B.      Hakikat Strategi Belajar Mengajar

Belajar adalah sebuah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Yang mana tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap serta meliputi segala aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, semuanya termasuk cakupan tanggung jawab guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar-mengajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan belajar dikategorikan proses belajar-mengajar misalnya: perubahan fisik, dll.

Kegiatan mengajar seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah anak didik berbeda dengan belajar yang tidak selamanya membutuhkan kehadiran guru. Mengajar merupakan kegiatan muthlak yang memerlukan keterlibatan individu anak didik. Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya merupakan suatu proses, yaitu : proses mengatur, menngelola kelas,  mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat mendukung siswa dalam melakukan proses belajar mengajar. Pada tahap selanjutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau arahan kepada anak didik dalam proses belajar-mengajar.

Peranan guru sebagai pembimbing bertolak karena banyaknya anak yang bermasalah. Dalam belajar ada anak yang cepat mencerna materi yang diberikan, sedang dan ada pula yang lamban, dengan ini seorang guru dituntut untuk mengatur strategi yang sesuai dengan keadaan anak didik. Jadi jika hakikat belajar adalah perubahan maka hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjabaran dari hakikat strategi pembelajaran atau strategi belajar mengajar.

1.    Hakikat Strategi

Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hakikat strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976).

Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

2.   Hakikat Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b elajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan kepercayaanan dan sikap pada peserta didik.

 

3.    Hakikat Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.

C.      Komponen-Komponen Dalam Strategi Belajar Mengajar

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh pengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadi proses belajar mandiri dalam diri siswa. Namun perlu diingat bahwa pendekatan yang baik belum tentu menghasilkan pembelajaran yang baik pula. Karena itu faktor pengajar sebagai manager dari suatu kegiatan pembelajaran di kelas sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Sehingga guru dalam merencanakan pembelajaran dituntut untuk dapat menguasai komponen-komponen strategi pembelajaran yang diantaranya adalah

a.    Tujuan

Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada sistem tubuh manusia. Oleh karenanya, tujuan merupakan komponen yang pertama dan utama. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun diluar sekolah.

Menurut Ny.Dr.Roestiyah,N.K (1989:44) mengatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri.

b.    Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, bahan pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi.  Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Penguasaan bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran pelengkap ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.

Menurut (Kemp, 1977), bahan pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran, atau tanggapan). Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah pasti memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis bahan pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.

c.    Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran yang dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam pendidikan modern. Kegiatan belajar mengajar pendekatan CBSA menghendaki aktivitas anak didik seoptimal mungkin. Keaktifan anak didik menyangkut kegiatan fisik dan mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual, tetapi juga dalam kelompok sosial. Aktivitas anak didik dalam kelompok sosial akan membuahkan interaksi dalam kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara guru dengan semua anak didik, antara anak dengan guru, dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual. Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan anak didik, sehingga memudahkan melakukan pendekatan dalam mengajar.

d.   Metode

Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak didik. Oleh karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Menurut

Prof.Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed, mengemukakan lima macam factor yang mempengaruhi metode mengajar adalah sebagai berikut ;

a)    Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya

b)   Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya

c)    Situasi yang berbagai-bagai keadaannya

d)   Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya

e)    Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda

 

e.    Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.

Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dll. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya. Alat bantu pengajaran dapat juga dikatakan sebagai media. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah :

a)      Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.

b)      Dukungan terhadap isi pelajaran.

c)      Kemudahan memperoleh media.

d)     Keterampilan guru dalam menggunakannya.

e)      Ketersediaan waktu menggunakannya.

f)       Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Alat bantu pengajaran terutama media yang menggunakan audiovisual mempunyai sifat sebagai berikut :

a)      Kemampuan untuk meningkatkan persepsi

b)      Kemampuan untuk meningkatkan pengertian

c)      Kemampuan untuk meningkatkan transper (pengalihan) belajar

d)     Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai

e)      Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)

f.     Sumber pelajaran

Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar.

Jadi menurut (Drs. Udin Sari Winataputra, M.A dan Drs Rustana Adiwinata, 1991 : 165) yang dimaksud dengan sumber bahan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan).

Dalam mengemukakan sumber –sumber belajar ini para ahli sepakat bahwa segal sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Macam-macam Sumber-sumber belajar sebagai berikut :

a)      Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat)

b)      Buku / perpustakaan/ bahan materi

c)      Media Massa (majalah, surat kabar, radio, tv, dll)

d)     Alam Lingkungan

e)      Alat Pengajaran atau perlengkapan ( buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan tulis, kapur , spidol, dll)

f)       Museum (Tempat penyimpanan benda-benda kuno)

g)      Aktivitas yang meliputi : pengajaran berprogram, simulasi, karyawisata, sistem pengajaran modul.

 

g.    Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.

Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Dari pengertian itu, tujuan evaluasi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu:

a)    Tujuan Umum

·      Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan

·      Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat

·      Menilai metode mengajar yang dipergunakan

b)   Tujuan Khusus

·      Merangsang kegiatan siswa

·      Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan

·      Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan

·      Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan

·      Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar

Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1.    Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

2.    Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid

3.    Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid

4.    Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.

Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu :

a)    Tes

Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas. Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual

b)   Non Tes

Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motivasi. Jenis-jenis non tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap


 

BAB II

PENUTUP

 

A.     Simpulan

 

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam strategi belajar mengajar ini sangat penting dalam mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar berupa adanya perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme.

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran dan evaluasi.

 

B.     Saran

 

Diharapakan setelah membaca makalah ini pembaca lebih mengetahui tentang Strategi, Hakekat dan komponen Belajar Mengajar. Agar di kemudian hari, pembaca bisa mengamalkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan efektif dan efisien.

Agar tujuan dalam suatu pembelajaran tercapai dengan baik maka strategi pembelajaran harus diperhatikan dengan seksama. Strategi pembelajaran harus disiapkan dengan matang sebelum memulai suatu pembelajaran.

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2006.  Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Setia.

Dharman, Surya. 2006. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioal

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 2002.

Fathurrohman, Pupuh & M.Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.

Rohani,Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya,Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

 

 

 

No comments:

Post a Comment